Sensasi Berwisata Alam di Air Terjun Kuta Malaka

Banda Aceh – Wisata alam di Aceh hingga kini masih banyak diminati para wisatawan lokal maupun dari luar daerah, salah satunya air terjun Kuta Malaka yang berada di kawasan Samahani, Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar.

Terletak di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut (mdpl), kondisi jalan menuju air terjun ini tentu tidak semulus yang dibayangkan, hanya sedikit yang sudah diaspal oleh pemerintah daerah, selebihnya masih berkerikil dan bebatuan. Di sini, nyali para pengunjung akan ditantang dengan adrenalin dalam berkendara serta kewaspadaan yang tinggi. Sebelum berangkat, sebaiknya memastikan dahulu keadaan kendaraan yang akan digunakan, khususnya bagian rem.

Jarak lokasi air terjun sekitar 5 kilometer (Km) dari jalan nasional Banda Aceh-Medan, jadi harus dilewati dengan penuh kehati-hatian. Tak hanya tanjakan, pengunjung juga bertemu dan harus melewati dua anak sungai yang debit airnya tergantung cuaca di bagian hulu. Jika hujan pasti debitnya akan tinggi.

Saat menuju air terjun Kuta Malaka, barisan perbukitan begitu indah akan memanjakan mata setiap pengunjung, sehingga membuat perjalanan semakin menyenangkan walau penuh dengan kehati-hatian. Keindahan itu hanya sedikit yang tampak, dari sekian banyak keindahan yang akan dilihat ketika sudah sampai puncak menuju gerbang air terjun.

Setelah sampai di pintu gerbang air terjun, tampak begitu indahnya bukit savanna berwarna hijau, namun saat kemarau bisa saja warna itu berubah kekuning kuningan. Inilah spot bagaikan magnet untuk melepas lelah setelah “berperang” dengan jalan yang terjal, ditambah lagi dengan oksigen segar belum terkena polusi seakan semua permasalahan hilang. Kemolekan Kota Banda Aceh terlihat dari kejauhan.

Bagi warga Aceh yang pecinta wisata alam, nama Kuta Malaka menjadi tak asing lagi di telinga, meski sebagian dari mereka belum sempat menginjakkan kaki di tempat tersebut. Sebelumnya, lokasi yang kerap dijadikan tempat pelatihan tim Search And Rescue (SAR) dan Mahsiswa Pecinta Alam (Mapala) Aceh ini, kini menjadi terbuka untuk dijadikan lokasi wisata sejak tahun 2010, dan air terjun nan sejuk itu berada di kaki gunung Kuta Malaka.

Biasanya, pengunjung saat tiba di pintu gerbang akan beristirahat sejenak dan melanjutkan perjalanan kembali menuju lokasi salah satu surga tersembunyi di Aceh Besar ini, yaitu dengan melewati sekitar 489 anak tangga dengan posisi menurun, memakan waktu lebih kurang selama 40 menit.

Perjalanan ini semakin lengkap rasanya ketika nyanyian jangkrik dan burung yang bertengger di pepohonan, seakan mengucapkan selamat datang bagi pengunjung. Semua seakan menyatau dengan harmoni keindahan aliran air sungai terjun Kuta Malaka.

Selain itu, saat berjalan kaki menuju air terjun, pengunjung juga akan melihat pepohon yang menjulang tinggi dan berbagai jenis tumbuhan. Kelembaban di lokasi itu cukup tinggi, membuat tubuh merasakan kesejukan dan segarnya udara di sana yang jauh dari polusi. “Seandainya kita selalu menghirup udara segar seperti ini,” ucap Husna dengan spontan, salah seorang pengunjung kepada KBA.ONE, Sabtu 26 Maret 2022.

Sambil berjalan, KBA.ONE bersama teman lainnya juga melihat jamur yang tumbuh begitu indah. Tak hanya itu, tumbuhan lumut lainnya juga ada di sana. Sesampainya di 10 anak tangga terakhir, air terjun semakin terlihat dekat dengan ketinggian yang bervariasi.

Air yang begitu dingin dan jernih dari pegubungan Kuta Malaka menyambut kedatangan pengunjung saat itu. Husna mengatakan tidak fair rasanya sudah sampai di sini tidak memuji keindahan air terjun tersebut. Ia mengaku sangat bahagia karena melihat airnya mengalir dari ketinggian tiga sampai enam meter.


Tak hanya itu, ia juga langsung melakukan swafoto dan selfie bersama teman lainnya, kata dia, rasanya wajib dilakukan di lokasi air terjun Kuta Malaka karena momen tersebut mungkin jarang untuk dilakukan. Kemudian, tak jarang ketika berkunjung ke tempat ini para pengunjung bermain air sampai mandi.

Saat KBA.ONE melihat lebih dekat lagi, di tempat ini pengunjung juga bisa memilih bermain perosotan atau melompat langsung dari ketinggian air terjun menuju telaga, atau bahkan memilih berenang dan berendam di air yang lebih dangkal. Kemudian, ada juga ranting pepohonan kuat menjulur ke sungai, ini cocok untuk anak-anak bergelantungan kemudian mencuburkan diri ke dalam sejuknya air sungai.

Sedangkan jika tidak ingin basah-basahan saat pulang menuju kediaman, pengunjung bisa duduk santai dipinggir sungai sembari mengayunkan kaki dan mencelupkan ke dalam air. Sambil meringakan kaki yang letih berjalan jauh menuju air terjun, serta menikmati indahnya alam dan sejuknya udara yang ditawarkan lokasi itu.

Lebih uniknya lagi, air terjun ini memiliki bebatuan dengan ukuran besar dan tinggi, namun keadaanya licin sehingga pengunjung dianjurkan untuk berhati-hati.

Selain itu, lokasi air terjun ini tidak hanya dijadikan tempat bermain dan mandi juga bisa dijadikan lokasi camping di kawasan itu. Meskipun tidak ada camping ground, tetapi pengunjung bebas memilih dimana ruang camping yang dipilih dan mampu menjaga lingkungan serta kemananan masing-masing. Namun, disarankan pengunjung memilih tempat yang datar dan jauh dari semak-semak.

Di waktu yang sama, salah satu pengunjung lainnya, Mira mengungkapkan rasa bahagianya ketika ia bisa kembali mendatangi air terjun Kuta Malaka. Meski badan terasa lelah saat di perjalanan, namun terbayarkan ketika sudah sampai di tempat itu.

“Kenyaman dan bikin rileks pikiran dengan suara gemercik airnya, dan juga suara yang dihasilkan dari pepohonan saat ditiup angin. Kalau lagi pressure kali dari dunia yang ramai libura ke air terjun seru sih kita bisa merasakan kenyamanan yang luar biasa,” ungkapnya.

Sambil bermain air, Mira mengingat kembali betapa terjalnya jalan menuju air terjun tersebut. Ia mengaku sedikit khawatir, apalagi cuaca sedang tak menentu. Kata dia, jika ingin pergi ke air terjun Kuta Malaka sebaiknya jangan dimusim hujan karena lebih berisiko. “Tapi kalau lagi musim panas tidak masalah sama jalannya, yang penting pengunjung hati-hati saja,” pesannya.

Mira mengaku ini kali ketiga ia menghabiskan waktu weekend di air terjun Kuta Malaka. Namun, sampai saat ini ia sedikit kebingungan dengan fasilitas umum yang disedikan di lokasi wisata tersebut, seperti tidak adanya penunjuk arah untuk menuju air terjun.


Tak hanya itu, yang lebih disayangkan lagi saat ia berkunjung tidak terlihat satu orang pun pemandu atau penjaga di lokasi tersebut, dikhawatirkan apabila terjadi kecelakaan saat berwisata tidak ada yang menolong.

“Iya memang warga sekitar, saat kita mulai memasuki area tersebut selalu memperingatkan nanti kalau mendung segera turun ya, tapi kan kita juga perlu guaid ya,” ucapnya.

Namun Mira mengakui meski masih ada kekurangan, air terjun Kuta Malaka sangat cocok masuk ke dalam list untuk berwisata alam karena dari anak sungai pertama sudah disuguhkan dengan pemandangan yang cukup indah, apalagi saat tiba di puncak, “sangat luar biasa,” ungkapnya.***(Adv)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *