Pantai Parangkusumo terletak di Bantul, Yogyakarta.
Untuk mengunjunginya, Moms harus menempuh perjalanan sejauh 30 km ke arah selatan dari pusat kota Yogyakarta.
Meski kental dengan legenda dan hal mistisnya, Pantai Parangkusumo tidak pernah sepi pengunjung.
Hal tersebut justru menjadi salah satu daya tarik dari pantai ini.
Legenda, hal mistis, dan pemandangan indah membuat salah satu pantai di Yogyakarta ini sayang dilewatkan.
Sebagai gambaran, yuk kita cari tahu ada apa saja yang ada di Pantai Parangkusumo bersama!
Mengenal Pantai Parangkusumo
Begitu sampai di Pantai Parangkusumo, para pengunjung akan merasakan nuansa sakral yang cukup kental.
Wangi bakaran kemenyan dan bunga setaman akan menyambut kedatangan para pengunjung.
Nuansa unik tersebut kerap membuat para pengunjung bertanya, sebetulnya, tempat apakah Pantai Parangkusumo ini?
Jelas sekali kalau Pantai Parangkusumo merupakan salah satu dari banyaknya tempat wisata di Yogyakarta.
Akan tetapi, tempat ini juga sering dijadikan lokasi beberapa upacara adat warga Yogyakarta.
Oleh karena itu, Moms tidak perlu kaget melihat cukup banyak sesajen yang ada di sekitar pantai.
Para peziarah maupun warga setempat memang sengaja meletakkan sesajen tersebut sebagai persembahan.
Daya Tarik Pantai Parangkusumo
Dibalik kisah mistis yang kerap disematkan ke pantai ini, Pantai Parangkusumo tetap jadi salah satu destinasi yang menarik didatangi.
Bahkan, pantai ini tidak kalah menarik dan punya daya tarik menarik tersendiri bila disandingkan dengan Pantai Parangtritis.
Nah, berikut ini adalah daya tarik Pantai Parangkusumo:
1. Pantai Keramat
Menurut kepercayaan warga setempat, Pantai Parangkusumo merupakan gerbang masuk menuju istana Ratu Pantai Selatan alias Nyi Roro Kidul.
Mereka juga meyakini bahwa ada hubungan antara Keraton Yogyakarta dengan si Penguasa Pantai Selatan tersebut.
Oleh sebab itu, para pengunjung biasanya akan memadati pantai ini pada malam Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon.
Para peziarah juga biasa berkunjung di setiap bulan Sura dalam penanggalan Jawa. Tujuan kedatangannya tidak lain untuk berziarah di sana.
2. Batu Cinta di Puri Cepuri
Batu cinta yang terletak di Puri Cepuri juga menjadi daya tarik Pantai Parangkusumo.
Batu cinta ini ternyata juga menyimpan kisah legenda yang menarik untuk diceritakan.
Legenda ini menceritakan kisah antara Panembahan Senopati yang merupakan pendiri Kerajaan Mataram dengan Nyi Roro Kidul
Dikisahkan, Panembahan Senopati sedang semedi untuk menyempurnakan kesaktiannya di Pantai Parangkusumo.
Saat ia bersemedi, tiba-tiba terjadi badai. Badai tersebut membuat pepohonan tercabut dan ikan-ikan terlempar ke daratan.
Kejadian tersebut membuat Nyi Roro Kidul akhirnya menampakan diri ke permukaan laut. Momen tersebut membuat keduanya saling bertemu dan jatuh cinta.
Pertemuan itu ternyata juga membuat salah satu ambisi Senopati terwujud.
Nyi Roro Kidul membantu mengabulkan permintaan Senopati untuk menguasai Mataram lewat sebuah ikatan perjanjian.
Sebagai gantinya, si Ratu Pantai Selatan meminta Senopati dan keturunannya bersedia menjadi suaminya.
Demi mewujudkan ambisinya, Senopati menyetujui perjanjian tersebut dengan tambahan satu syarat, perkawinan tersebut tidak boleh menghasilkan anak.
Legenda inilah yang mendasari keyakinan masyarakat setempat perihal adanya hubungan antara Keraton Yogyakarta dan Ratu Pantai Selatan.
Selain itu, legenda ini juga yang membuat masyarakat percaya bahwa segala hajat yang dipanjatkan di Batu Cinta, Puri Cepuri, akan terkabul.
3. Tempat Ritual Upacara Labuhan
Daya tarik dari Pantai Parangkusumo selanjutnya adalah adanya ritual upacara Labuhan.
Upacara ini berlangsung sebagai ucapan syukur atas perlindungan yang diberikan kepada Keraton Jogja.
Saat upacara tersebut, Abdi Dalem Keraton akan memberikan sesajen yang telah didoakan terlebih dahulu di Puri Cepuri.
Sesajen tersebut kemudian akan diarak oleh para Abdi Dalem Keraton menunju bibir pantai untuk selanjutnya dihanyutkan ke laut.
Menariknya, isi sesajen tersebut tergolong tidak biasa.
Selain pemberian hasil bumi dan makanan khas Yogyakarta, sesajen tersebut juga berisi potongan kuku, rambut, dan barang pribadi milik Sri Sultan.
Sesajen yang dihanyutkan tersebut selanjutnya akan diperebutkan oleh pengunjung.
Ada kepercayaan yang menyebut kalau memperebutkan sesajen tersebut bisa membawa berkah.
Sayangnya, ritual ini hanya bisa disaksikan satu tahun sekali, pada tanggal 29 Rajab dalam penanggalan Jawa.
4. Upacara Melasti
Selain upacara Labuhan, para pengunjung juga bisa menyaksikan upacara Melasti di Pantai Parangkusumo.
Upacara Melasti merupakan sebuah ritual keagamaan yang dilakukan oleh umat Hindu dan biasa digelar sekitar 3 atau 4 hari sebelum hari raya Nyepi tiba.
Biasanya, upacara Melasti dimulai pada pukul 14.00 WIB dan akan dihadiri oleh ribuan orang dengan balutan busana khas Bali.
Beberapa ritual yang digelar pada upacara ini di antaranya, melarungkan sesajen ke laut dan pagelaran tarian khas yang indah.
Pegelaran upacara ini bertujuan untuk membersihkan diri dari keburukan demi menyambut tahun baru Saka dengan jiwa yang bersih.
5. Gumuk Pasir
Gumuk Pasir merupakan fenomena alam berupa gundukan pasir atau sand dune.
Fenomena ini terjadi akibat adanya angin yang membawa terbang pasir dan membentuknya menjadi sebuah gundukan.
Biasanya, para pengunjung Pantai Parangkusumo akan memanfaatkan gumuk pasir untuk bermain sandboarding atau berselancar di atas pasir.
Sedikit informasi, berselancar di gumuk pasir menjadi salah satu daya tarik utama pantai ini.
Tidak heran jika banyak pengunjung yang ingin mencoba sensasi berselancar di atas hamparan pasir lembut itu.
6. Gardu Action
Gardu Action (Garbage Care and Education) merupakan area pengolahan sampah sekaligus arena belajar tata kelola sampah yang baik.
Meski merupakan tempat pengolahan sampah, tempat ini jauh dari kesan kumuh dan bau.
Sebaliknya, di sini Moms dapat melihat berbagai instalasi seni dari daur ulang sampah dan barang bekas lainnya.
Sebelum didaur ulang, sampah-sampah di sini akan dikelompokkan terlebih dulu menjadi organik dan non-organik.
Sampah non organik nantinya yang akan dimanfaatkan menjadi instalasi seni, sedangkan sampah organik akan diolah menjadi pupuk kompos.
Melihat banyaknya daya tarik dari Pantai Parangkusumo, yuk ajak keluarga tercinta plesiran ke sini, Moms